Setelah percumbuanku dengan
Chintya, dia hidup normal dan
hanya menganggapku sebagai
teman. Sehingga aku kehilangan
tempat untuk memenuhi hasrat
seksualku. Sejak itu aku sering mengkhayal sedang bercumbu
dengan artis-artis nasional yang
mempunyai payudara sensual.
Yang paling aku senangi adalah
berkhayal bercumbu dengan Cut
Keke di kamar mandi. Suatu hari di awal bulan Juli tahun
2000 lalu di rumahku kebetulan
sepi. Sore itu ibuku sedang pergi ke
luar kota dan ayahku sedang kerja
di kantornya. Kuundang kedua
temanku yang juga sering kukhayalkan bercumbu denganku.
Ambar dan Ully. Mereka berdua
sama-sama mempunyai payudara
yang sama besarnya dengan
punyaku. Kami lalu bertiga
menonton VCD yang sengaja kuputar film porno yang kupinjam
dari sebuah rental. Kami bertiga
duduk berdampingan di kursi sofa.
Ambar di sebelah kiriku dan Ully di
sebelah kananku. Pada waktu adegan kedua baru
mulai vaginaku sudah terasa basah
dan tanganku masuk ke celana
jeans pendek ketatku. Kebetulan
aku sengaja tidak memakai CD
sehingga jariku langsung masuk ke vaginaku dan menggeseknya.
Ambar melihat perbuatanku dan
tangannya juga ikut masuk ke
vaginanya sendiri. Tanganku lalu
meremas kedua payudaranya yang
masih dilapisi kaos oblong yang dikenakannya. Dia tidak menolak
dan bibirnya mencium bibirku serta
tangannya meremas juga kedua
payudaraku. Kami saling meremas
dan lidah kami saling menjilat di
dalam kehangatan ciuman. Ully yang berada di belakangku
bergabung dengan menempelkan
kedua payudaranya ke
punggungku. Lalu Ambar
kutidurkan dan kulepas kaos yang
kukenakan. Setelah itu kutindih dia sambil
kuciumi wajahnya. Ully melepas
BH-ku dari belakang sehingga aku
melepaskan ciuman dari wajah
Ambar. Aku akan membalik untuk
mencium Ully, tetapi dia dari belakang meremas kedua
payudaraku yang sudah telanjang
dan tangan Ambar melepas
retsluiting celana jeans pendek
ketatku. Jarinya berusaha masuk ke
vaginaku yang bertambah basah. Tiba-tiba telepon yang ada di
rumahku berdering. Aku tanpa
memakai pakaian yang tadi
dilepas bangkit ke meja telepon.
Ternyata telepon dari ayahku yang
mengabarkan bahwa dia tidak pulang karena ada urusan. Aku
merasa senang dan berencana
mengajak Ambar dan Ully
menginap di rumahku. Aku
meletakkan gagang telepon dan
menuju ke kursi sofa. Kulihat Ambar dan Ully sudah sama-sama hanya
memakai pakaian dalam saling
berciuman dan mencoba melepas
BH yang dikenakan. Kukejutkan
mereka dan kukatakan bahwa
pemainan ini terpaksa harus berhenti sementara. Mereka
kuminta pulang dulu dan kusuruh
datang pukul 8 malam untuk
melanjutkan permainan. Mereka
setuju. Malamnya Ully datang pertama
kali. Karena aku tidak sabar begitu
dia masuk dan aku menutup pintu,
aku memeluknya dari belakang
dan kuremas kedua payudaranya.
Kudengar bel pintu. Aku melepaskan pelukanku dan
kusuruh Ully langsung ke kamar.
Aku membuka pintu dan ternyata
Ambar telah datang. Langsung saja
kami masuk kamar. Kulihat Ully
sudah tinggal memakai pakaian dalam saja sedang tiduran di
tempat tidur. Kusuruh Ambar untuk
mencumbunya dulu. Ambar
langsung melepas pakaiannya dan
ternyata dia tidak mengenakan BH
hanya memakai kaos singlet dan CD. Dia lalu menghampiri Ully dan
mendudukkannya. Dia lalu
mencium Ully dan tangannya
melepas BH yang dikenakan Ully.
Sedangkan Ully melepas kaos
singlet yang dikenakan Ambar dan aku yang berdiri hanya memakai
gaun tidur tanpa pakaian dalam
langsung terangsang. Kulepas
gaun tidurku. Ambar yang melihatku
langsung turun dari tempat tidur
diikuti Ully. Ambar mendorongku sampai ke tembok lalu mencium
bibirku dan meremas payudara
kiriku. Sedangkan Ully jongkok di
samping kakiku dan kaki Ambar
lalu menjilati vaginaku yang basah
sambil tidak lupa tangan kirinya meremas kedua payudara Ambar
dan tangan kanannya meremas
payudara kananku. Aku merasakan
kenikmatan yang tiada duanya. Setelah beberapa menit Ambar dan
Ully menjamah tubuhku dan aku
sudah merasakan lemas, mereka
berdua saling berpelukan dan
saling menempelkan vaginanya.
Mereka mendesah bersama-sama. Setelah itu Ambar melepas
pelukannya dan lalu naik ke
tempat tidur. Dia tidur telentang
dan Ully menindihnya sambil
menciumnya. Tangannya masuk ke
vagina Ambar dan mengocoknya perlahan-lahan. Mulutnya perlahan-
lahan turun ke vaginanya. Sambil
jarinya mengocok vagina Ambar
mulutnya juga menjilatinya. Aku
yang sudah bergairah lagi ikut
bergabung dengan mencium bibirnya yang kelihatannya akan
mengeluarkan desahan. Kucium
dan kujilat lidahnya. Dia membalas
sambil tangannya menarik
tanganku agar meremas kedua
payudaranya. Kuremas kedua payudaranya dan tangannya juga
meremas kedua payudaraku.
Ambar ternyata dapat bertahan
lebih lama dariku dari jamahanku
dan Ully. Sekarang giliran Ully. Ully tidur
telentang dan payudara kirinya
dihisap oleh Ambar dan payudara
kanannya kuhisap. Dia mendesah
dan kedua tangannya juga
membalas dengan meremas kedua payudaraku dan kedua payudara
Ambar secara bergantian. Jariku
dan jari Ambar lalu masuk ke
vagina Ully dan mengocoknya
perlahan-lahan. Ully ternyata akan
mendesah lebih keras lagi sehingga bibirku dan bibir Ambar
berebutan untuk menahannya. Bibir
kami berdua akhirnya berciuman
sambil jari kami berdua kami
keluarkan dari vagina Ully dan naik
ke atas berebutan kedua payudara Ully. Kami berdua meremas kedua
payudara Ully dan ciuman kami
turun ke bawah dan menjilati vagina
Ully. Ully ternyata kalah dariku
dalam bertahan. Setelah beristirahat sebentar kami
melanjutkannya lagi. Aku tidur di
tengah berhadapan dengan Ully
dan Ambar berada di belakangku.
Kami mulai lagi dari awal dan tidak
lupa bergantian posisi tengah, depan, belakang. Kami bercumbu
sampai sekitar pukul 3 dini hari.
Setelah itu kami tertidur pulas
karena kelelahan. Dengan posisi
aku dipeluk Ambar dari depan dan
Ully dari belakang. Pagi harinya aku terbangun dan
kulihat Ambar dan Ully sudah tidak
ada di tempat tidur. Kudengar
desahan-desahan dari dalam
kamar mandi. Aku bangkit dan
berjalan ke kamar mandi. Kulihat Ambar dan Ully duduk berhadapan
di bath tub yang penuh dengan
busa sabun. Mereka berdua yang
tubuhnya penuh dengan busa
sabun sedang saling meremas
kedua payudara mereka. Aku lalu berdiri di bawah pancuran dan
kuhidupkan kran. Ambar bangkit
dari bath tub dan menutup kran
pancuran. Dia lalu berdiri
dibelakangku dan mengambil body
shower. Diusapkannya body shower ke kedua payudaraku dari
belakang dan kemudian meremas-
remas kedua payudaraku. Aku
membalik tubuhku dan membalas
meremas kedua payudaranya. Dia lalu meratakan body shower ke
seluruh tubuhku kemudian memeluk
tubuhku. Kemudian tangannya
membuka kran pancuran lagi. Kami
berdua saling melepaskan pelukan
dan saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara
serta beberapa bagian tubuh yang
lain. Setelah kami berdua bersih
dari sabun dan busanya, Ambar
mematikan kran pancuran dan
keluar dari kamar mandi sambil menggaet handuk. Aku masih
berdiri dan melihat Ully yang tidur
di bath tub yang airnya sudah
kering tinggal busa sabun yang
menempel di tubuhnya. Kulihat
kedua payudaranya dan lalu kuremas. Setelah itu kutindih
tubuhnya dan kami pindah posisi.
Aku sekarang di bawah dia di atas
dan duduk dengan posisi kedua
vagina kami saling menempel. Dia
meremas-remas kedua payudaraku. Kemudian dia
mengusap seluruh tubuhku dengan
busa sabun yang menempel di
tubuhnya. Kemudian dia menindihku
dan membuka kran bath tub. Kami
berdua saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara
serta beberapa bagian tubuh yang
lain. Setelah itu aku lebih dulu keluar
dari kamar mandi setelah
menghanduki tubuhku. Aku keluar
dengan telanjang karena
handuknya dipakai oleh Ully.
Ambar ternyata tidak berada di kamar. Aku keluar dan kulihat
Ambar dengan melilitkan handuk di
tubuhnya sedang berjalan ke
arahku sambil membawa secangkir
kopi. Kusongsong dia dan kucium
dia sambil tanganku meraih cangkir dari tangannya. Kuletakkan cangkir
ke meja yang ada di sebelah kami
berdiri dan tanganku lalu melepas
handuk yang dikenakan Ambar.
Kupeluk dia bersamaan dengan
pelukan Ully dari belakang. Aku ingin mulai dari awal lagi tetapi
kudengar klakson mobil. Kami
bertiga berhamburan cepat-cepat
memakai kembali pakaian.
Ternyata ayahku yang datang. Hari itu kami tidak melanjutkan
percumbuan karena ayahku
seharian di rumah. Ambar dan Ully
juga pulang ke kostnya masing-
masing. Tetapi di hari-hari
selanjutnya kami bertiga bercumbu kembali. Entah di rumahku pada
saat sepi atau di tempat kost Ambar
atau di tempat kost Ully. Tapi sejak
awal bulan Agustus tahun 2000 lalu
Ully telah mempunyai pasangan
cewek baru yang masih muda dan memutuskan berpisah denganku
dan Ambar. Perpisahan dirayakan
dengan bercumbu semalam suntuk
antara aku, Ambar, Ully dan
ceweknya. Sejak itu aku hanya
bercumbu dengan Ambar. Begitulah pengalamanku
bercumbu dengan sesama wanita. TAMAT

0 Response to "Ully Dan Ambar"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.